Dari sisi geomologi, batu Blue Opal Sukabumi merupakan batuan kristal mineral yang terkandung dari silicon dioxide dengan penguatan sedimentasi material vulkanik. Batu jenis ini termasuk jenis batu mulia dengan warna biru muda hingga biru tua, bahkan beberapa ada yang terlihat keunguan. Dari sumber geomolog, Blue Opal memiliki tingkat kekerasan berkisar 4.5 hingga 6.7 pada skala mohs, dengan berat jenis berkisar 1.96-2.17 gram/cm³, indeks bias berkisar 1.44-146, sehingga batu ini memiliki sifat mudah retak serta warna yang akan memudar apabila terkena sinar matahari langsung, atau suhu terlalu panas. Batu Blue Opal ada yang memiliki tingkat kristalisasi transparan, serta ada juga yang Opaque, atau tidak tembus cahaya.
Blue Opal adalah batuan asli dari Indonesia yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat, dengan ciri warna biru tua diselingi dengat urat berwarna kuning keemasan cerah serta putih yang tidak beraturan, membuat batu ini mempunyai nilai seni menjadi jenis batuan Pictorial Agate atau Akik Gambar. Juga didalam daging batu terdapat warna biru tua polos serta kristal, namun varian ini sangat sulit didapatkan karena banyak diburu oleh pecinta batu, dan juga kelangkaan batu seperti ini dilokasi penambangan.
Diantara daerah Cilangkap, Paku Besi-Jampang Kulon kota Sukabumi, salah satu penambang senior batu Blue Opal mengatakan, bahwa banyak ditemukan galian baru dimana hasil yang didapat berkualitas lebih baik dari penemuan sebelumnya. Semakin dalam penggalian, maka akan semakin baik pula kualitas batu yang didapatkan. Dari penggalian dengan kedalaman 5 sampai dengan 15 meter, didapatkan batu dengan kualitas berbeda-beda. Semakin dalam penggalian maka akan didapatkan batu dengan kualitas baik.
Semakin tua warna pada batu Blue Opal, akan semakin indah jika dibuat batu cincin, tergantung dari selera pecinta batu yang menyukai coraknya. Ada yang memilih dengan warna coraknya, kemudian juga ada yang mengambil dagingnya saja hingga membentuk batu cincin warna biru tua polos. Rata-rata batu Blue Opal dijadikan batu cincin dan juga liontin, disesuaikan dengan ikatanya yang menarik sehingga punya nilai jual yang tinggi.
Batu Blue Opal Sukabumi pertama kali dipublikasikan oleh seorang ahli geologi asal Bandung, Bapak Sujatmiko sekitar tahun 1990an. Ketika ditemukan pertama kali, batu ditemukan pada jalur patahan vulkanik yang menganga, nampak seperti kaca dengan warna biru tua dengan ketebalan 40 cm dan panjang 40 meter tanpa terputus. Bentuk rough Blue Opal Sukabumi rata-rata sebesar bola kaki, atau seberat 3-5 kg, terkadang juga ditemukan dengan berat mencapai 10 kg.
Bongkahan Blue Opal Sukabumi, saat baru ditambang dalam tanah tampak memiliki kulit dilapisi endapan lumpur dengan endapan kapur berwarna putih kecoklatan dengan ketebalan 0,2-0,5 mm. Warna biru belum akan terlihat apabila lapisan kulit belum dikupas. Setelah dikupas akan tampak daging batu dengan warna biru tua dengan garis garis tipis warna kekuningan dengan kombinasi sedikit warna putih.
Batu Blue Opal Sukabumi sendiri mempunyai beberapa warna yaitu, biru serat emas, biru muda, biru tua, biru tua keunguan, dan biru mizon. Jika dilihat dengan teliti, permukaan batu yang berwarna biru tua kehitaman dengan kombinasi serat keemasan dapat menjadi batuan akik gambar, sedangkan untuk daging batu ajan didapat kristal opal biru yang indah yang bisa digunakan untuk perhiasan. Dari kulit hingga daging batu bisa dibuat berbagai macam perhiasan karena di kulit maupun daging pada batu ini mempunyai tampilan yang indah.
No comments:
Post a Comment